Inspirasi Mengajari Anak Sholat Berbuah Bisnis

Profil Pengusaha Nenden Nurjanah



Inspirasi mengajarkan anak sholat berbuah manis. Dari sekedar pandangan gres dadakan berkembang menjadi urusan ekonomi sukses. Inilah dongeng Nenden Nurjanah (29 tahun), pengusaha pembuat sajadah khusus anak. Sajadah lucu dibuat khusus supaya anak tertarik mau sholat. Warna- warna ngejreng mengambarkan keceriaan sesuai dunia anak kita.

Meninggalkan urusan ekonomi semula mereka yakni pembuatan boneka. Berawal dari perjuangan milik keluarga berjulukan Panda Berdikari semenjak 1982. Yang semenjak tahun 2005 mulai bergeser ke boneka peraga, khusus anak usia dini PAUD dan TK. Hingga tahun 2009 sepenuhnya berbisnis sajadah hingga sekarang.

Permintaan boneka menurun menjadi alasan lain. Berbekal materi membuat boneka yakni materi katun serta diadora. Jadilah Nenden membuat aneka sajadah bermotif lucu. Sajadah bermotif kartun Thomas Kereta Api, Cars, Upin & Ipin, Angry Bird, serta motif buatan sendiri baik bertema binatang, tanaman, atau alat transportasi.

Total ada 40 motif diedarkan ke pasaran. Nenden dibantu delapan bekerja dan bertambah kalau masuk empat bulan sebelum Lebaran.

Bisnis mengajar


Usaha berjulukan Nafeesa Kids ini bukanlah tanpa hambatan. Nenden sendiri mengaku tidak bisa jahit. Lalu ia mengajak sang suami bersama memulai dari nol. Dengan meminjam pegawai perjuangan keluarga, Nenden bersemangat menyambut pagi. Sang suami sendiri ikut membantu desain dan memproduksi.

Perempuan asli Bandung ini memang menyukai dunia anak. Sebagai pengajar baginya mengajak anak buat sholat harus semenjak dini. Melalu urusan ekonomi ini dijadikan cara terbaik mengajar anak. Harga sajadah dibandrol itu seharga Rp.80 ribu hingga Rp.100 ribu.

Adapula berbentuk paket sajadah dan sarung seharga Rp.150 ribu. Kemudian adapula satu paket sajadah dan juga mukena seharga Rp.220 ribu.

Dia mengajak keluarga. Dibantu adik memasarkan produk ke banyak sekali penjuru. Untuk pemasaran utama ia fokus menggunakan sosial media, menyerupai Facebook, Twitter, WeChat, dan BlackBerry Messanger. Melalui pemasaran jejering sosial produknya menyebar ke seluruh penjuru Indonesia.

Tidak cuma disitu, ia juga merambah pasar luar negeri, utamanya pasar negara tetangga Malaysia. Meski sudah tersebar masih belum puas. Nenden mengakui penyebaran produk Nafeesa Kids masih belum merata. Dia sekarang ini lebih fokus ke membenahi sistem ditribusi supaya produk sajadahnya merata.

Kunci sukses pengusaha ibu dua anak ini. Dia menyebutkan ada di kualitas produk. Menomor satukan soal kualitas produk memang wajib. Baginya konsumen tidak boleh kecewa begitu mendapatkan barang. Kunci ini dibawa hingga sekarang ia menghasilkan omzet puluhan juta.

Bayangkan di bulan Ramadhan menghasilkan Rp.90 juta sebulan itu. Sedangkan buat sehari- hari, Nenden bisa mengais omzet Rp.40 juta hingga Rp.50 juta. Dimana ia mengaku margin keuntungan mencapai angka 50% atau Rp.20- 45 juta per- bulan.