Dihina Juri Pengusaha ini Malah Kaprikornus Lebih Kaya

Profil Pengusaha Shaun Pulfrey 



Di tahun 2007, juri- juri program reality show pengusaha, Dragon's Den menyebut produknya aneh. Tidak akan laku dijual. Peter Jones menyebutnya "otak rambut". James Caan menyebutnya membuang waktu. Duncan Bannantyne menyebut itu mau membuatnya melepas rambut. Dan lagi, Deborah Meaden menyebutnya "sisir kuda".

Sebuah produk berjulukan Tangle Teezer. Produk sisir rambut mutakhir untuk rambut kusut mu. Bagaimana sih kita mampu menata rambut kita cepat. Tanpa lagi takut membuat rasa sakit layaknya dijambak. Apalagi bila kita akan menyisir rambut anak kita, tentu tidak mau ada rambut yang rontok tertarik.

Diawal mempresentasikan produk sudah ditolak. Bahkan oleh Deborah Meaden, seorang wanita yang tentu membutuhkan produk kecantikan ini. Cuma membuktikan didepan juri pribadi dikomentari buruk. Pria yang berjulukan Shaun Pulfrey ini dikatai bahwa produk kecantikannya tidak akan menjual.

Tidak mau mengalah oleh hinaan tersebut. Coba bayangkan diri kau dihina di depan program televisi live. Ia segera membenahi diri dan semakin ambisius. Dia memperbaiki produknya. Dan hasilnya, nilai produknya kini sudah bernilai 200 juta Pound, nilainya lebih tinggi dibanding kekayaan Deborah Meaden yang 40 juta.

Bisnis masa depan


Mungkin bila melihat produknya kasat mata. Di tahun 2007 maka pantas bila Shaun menerima hinaan. Tapi wangsit dibalik produk Tangle Teezer bernilai masa depan. Orang yang dulu haruslah berhati- hati menyisir anak, semoga tidak menjambak, membuat sakit, membuat rambut bercabang, dan sebagainya.

Kini, berkat Tangle Teezer semuanya akan aman terkendali. Meski memiliki nilai masa depan, tidak pernah terpikir oleh juri Dragon's Den. Karena sejujurnya apa dipikirkan Shaun bukanlah hal baru. Juga bukan salah juri sebab dikala memprentasikan produknya, Shaun gagal membuat mereka tertarik.

Tetapi masa lalu tinggal lah masa lalu. Shaun telah meninggalkan presentasi kacaunnya. Bayangkan dikala juri bertanya dari 350 orang mencoba, Shaun mengaku 20 orang menyampaikan timbal balik jujur. Ditambah dikala menyampaikan demo -kepala patung terlihat rusak rambutnya lengket- ditambah produknya rusak ditengah jalan.

"Saya tidak kecewa tidak menerima uang (modal). Karena saya mampu mendapatkannya dari bank," ia menjawab.

Bagi Shaun, ia hanya ingin mengatakan bahwa produknya benar, merupakan produk masa depan apapun bentuk prototipenya. Dan ia kecewa sebab juri tidak melihat apa dibalik Tangle Teezer. Hingga sebuah perusahaan menjualkan produknya hingga beraset 200 juta Pound.

Bisnis dari hinaan


Mungkin sebab Shaun mengomentari rambut Deborah. Kala itu, Shaun mengomentari rambutnya diwarnai -padahal itu tidak, tetapi natural. Alhasil ia mungkin kesal dan mengatakan produknya "sampah". Padahal mungkin saja wanita pengusaha satu ini tertarik berinvestasi ke urusan ekonomi Shaun.

Shaun awalnya ialah bekerja sebagai hair- stylist. Lebih tepatnya ia andal dalam hal mewarnai rambut pada 1978. Berjalanannya waktu ia bekerja untuk Pierre Alexandre,  Tony&Guy, Nicky Clarke, dan Richard Ward salons. Tahun 2002, ia meluncurkan buku, berjudul Saya Mau Menjadi Pirang.

Opsesinya wacana rambut dimulai semenjak 2003. Dia melaksanakan serangkaian penelitian wacana sisir. Tujuannya ialah menciptakan alat penata rambut profesional. Bertahap ia membiyai untuk pengembangan produk sederhananya dulu.

Dia lalu masuk program berani menjadi pengusaha Dragon's Den. Dia menunjukkan saham 15% atau senilai uang 80.000 Pound. Ketika banyak juri menghina justru keajaiban terjadi. Banyak orang penasaran dan masuk ke website Tangle Teezer. Alhasil situs tersebut crash sebab terlalu banyak pengunjung datang.

Sebuah viral tersendiri, pembelian naik jadi 1.500 buah seketika itu. Masuk tahun 2008, perusahaan yang berjulukan Boots, yang mulai menyetok produk tersebut. Tahun 2009 keuangan perusahaan kecilnya mulai membuktikan kemajuan. Brand Tangle Teezer mulai menghasilkan keuntungan dan memasuki pasar global.

Bisnis Tangle Teezer dalam setahun menghasilkan nilai balik 23,4 juta Pound. Banyak selebriti menjadi fans produknya mulai Victoria Beckham dan Cara Delevinge.

Sembilan tahun kemudian semenjak program Dragon's Den 2007. Dia telah mengekspor hingga 60 negara. Dibantu perusahaan retail Boots nama produknya naik pamor. Kemudian, nama perusahaan besar menyerupai Exponent, Inflexion, dan Bridgepoint membantu penjualan lebih banyak, dimana nilai asetnya jadi 200 juta Pound.

Uniknya ia merupakan pemegang saham tunggal, atau mampu dibilang, ia menerima untung 100% dari kerja kerasnya.