Situs Penyewaan Perlengkapan Bayi Inspirasi

Profil Pengusaha Rinastuti Trapsila Putri 


 
Bisnis penyewaan apa belum banyak. Mungkin jawabannya urusan ekonomi penyewaan perlengkapan bayi. Ini cerita seorang pengusaha berjulukan Rinastuti Trapsila Putri. Yang berbisnis penyewaan perlengkapan bayi lewat media internet. Dia membaca masalah ibu rumah tangga memenuhi kebutuhan sang bayi.

Bukanlah bohong harga kebutuhan bayi lebih mahal. Harga perlengkapan bayi bahkan lebih mahal dibanding harga susu formula. Sebut saja boks bayi, kereta dorong bayi, atau daerah duduk bayi buat mobil, alat bantu berguru bayi, atau meja bayi tinggi, kesemuanya itu mahal kan.

Dilema tersebut dibaca Rina melalui urusan ekonomi ini. Tambahan lagi, padahal bila beli baru, usia pakai juga sudah tanggung tidak lebih dari dua tahun. Kan dibanding keluar banyak uang dan sia- sia, mending kita menyewa ke Rina begitulah kiranya.

Bisnis jarang


Selain menggerus kantong juga makan tempat. Apalagi bila sudah tidak dipakai mau ditaruh dimana nanti. "Solusi ya sewa perlengkapan bayi! Jauh lebih ekonomis," paparnya. Kalau harga sewa dijamin lebih murah. Kalau sudah tidak terpakai lagi ya tinggal dikembalikan ke Rina.

Dilema ibu muda mengilhami Bunda Rina. Target awal Rina ialah masyarakat Kota Surabaya. Lewat satu situs berjulukan www.sewaperlengkapanbayisurabaya.com, dirinya menyiapkan sewa perlengakapan mulai dari baby walker, baby bouncer, boks bayi, boks bayi oval, buggy walker, carseat, high chair, stoller juga.

Dia mengatakan tinggal telephon saja. Barang nanti akan diantarkan. Kalaupun sudah habis masa sewa kan tinggal telephon memperpanjang. Rina juga mengatakan pihaknya akan datang sendiri. Kalau sudah waktu menyewa habis akan ada orang mengambil ke rumah, mudah kan?

Berbagai perlengkapan tinggal ditaruh di website. Kontak buat dihubungi juga sudah ada. Kalau ditanya apa kiat sukses pengusahanya: Mengalir saja mengikuti usaha. Tidak ada kiat khusus. Hal terpenting menurutnya justru di pelayanan. Haruslah supel dan ramah kepada pelanggan yang bertanya.

Tidak cuma menghubungi buat menyewa. Terkadang pelanggan malah ikutan curhat rumah tangga. Dengan senang hati Bunda Rini mendengarkan. "Syukur- syukur mampu memberi jalan keluar," tambahnya. Hubungan kekeluargaan menjadi landasan urusan ekonomi Rini. Kehangatan Bunda membawa promosi baik dari ekspresi ke mulut.

Promosi sederhana tersebut ternyata ampuh. Dia sendiri enggan berkata soal keuntungan. Namun, yakinlah bahwa perjuangan ini terbilang masih luas pasarnya. Dan masih dapat dikembangkan ke kota- kota lain. Lumayan buat ibu lain membantu suami biar dapur keluarga mengepul.