Sukses Konveksi Seragam Sekolah SD Berkah

Profil Pengusaha Munawaroh Abdul Fatah 


 
Penjahit juga bisa sukses. Serta jangan pernah memandang sebelah mata profesi penjahit. Inilah kisah dari satu pengusah konveksi sukses. Namanya Munawaroh Abdul Fatah. Ibu empat anak berhasil mesejajarkan dirinya dengan pengusaha konveksi kenamaan. Penjahit bukanlah pekerjaan bergairah tidak menjanjikan.

Dibalik bangunan megah daerah Kuningan, Jakarta, ada seorang wanita paruh baya, sukses mendulang untung dari berbisnis konveksi. Dia yaitu penjahit. Penghasilnya sudah besar alasannya sudah menjalankan urusan ekonomi ini semenjak 1984.

Dia sedikit dari banyak pengusaha bisa melewati animo resesi. Sudah menjalankan profesi penjahi semenjak tahun 84. "Tadinya cuma jahitan biasa buat orang kampung," tutur dia. Mendapatkan pembinaan maka beliau sekarang bisa menjadi pengusaha konveksi.

Bisnis bertahap


Ia mengisahkan, himpitan ekonomi menjadi alasan utama. Perempuan kelahiran 22 Juli 1968 ini kemudian mencar ilmu menjahit. Dia lantas menjadi penjahit. Semua alasannya beliau mau sekolah terus lanjut berkuliah. "Eh tapi sayangnya enggak jadi kuliah alasannya keburu menikah," tambah dia.

Alhamdulillah sekolah Muna final berkat bekerja menjadi penjahit. Dari hasil menjahit pula dapat memberi uang komplemen buat suami. Alhasil beliau mamp menyekolahkan hingga menguliahkan. Berlanjut beliau kemudian menggeluti menjahit seragam sekolah.

Keberuntungan makin terlihat menggeluti urusan ekonomi jahit seragam sekolah di tahun 1996. Lalu beliau melanjutkan membuat baju ibu pengajian, kemudian menjahitkan seragam sekolah dari SD hingga ke SMA. Inspirasi jadi penjahit selain alasannya faktor ekonomi, Muna senang melihat baju- baju bagus, sayangnya tidak sanggup beli.

Dia terinspirasi baju- baju bermodel cantik. "...terus kepingin... Yaudah aku mencar ilmu jahit," kenang dia. Muna mau menjahitkan tetapi tidak punya uang cukup.

Kini delapan sekolah mempercayakan seragamnya ke Muna. Omzet per- tahun disebutkan mencapai Rp.40 juta bahkan hingga Rp.50 juta. Selain omzet pertahunan juga menerima omzet bulanan teratur. Omzet tertinggi yaitu Rp.50 juta datang dikala ada tahun fatwa baru.

Omzet bulanan mencapai Rp.3 juta hingga Rp.5 juta. Jika berbicara desain, wanita yang diperistri oleh Juru Sita Pengadilan Agama ini, menuturkan desain asli buah pemikiran dia. Bahkan beliau menceritakan desainer sekalas Kanaya Tabitha pernah menjahit kepadanya.

Dia pernah menerima pesanan mantan Menteri Perekonomian Orde Baru, Pak Ali Wardhana. "... dan Kanaya Tabitha waktu belum terkenal," ujarnya bangga. Ketekunan merupakan kunci sukses Muna hingga bisa ibarat sekarang. Pantang menyarah apapun bisnisnya, halangan mewarnai, kau harus menyikapinya baik.

"Tantangan mah selalu ada, tinggal bagaimana kita menyikapi saja," tutup dia.