Daging Sapi Berbahan Tempe Dawa Dawa Ceria

Profil Pengusaha Muhamad Hidayat



Menjadi pengusaha berarti siap berkreasi. Seperti kisah mantan reseller baju ini mencoba hal baru. Namanya yaitu Muhammad Hidayat, seorang pengusaha muda asal Makassar, Sulawesi Selatan, kelahiran 29 April 1992. Yang mana profilnya sulit ditemukan tetepi kami mencoba mencari dongeng terbaik.

Usahanya yaitu membuat daging organik. Atau daging nabati menurut pengakuannya. Usaha tercetus dikala harga daging naik menawarkan peluang. Harga daging di pasar Makassar khususnya memang tegolong tinggi. Hidayat menyebut Rp.95.000 per- kilogram. Harganya mahal butuh olahan pengganti tetapi masih sama di kualitas.

Hidayat berpikir menciptakan sesuatu, yang sama- sama bergizi, memiliki kemasan kekiniaan, serta tentu jadi lebih ekonomis. Membuat produk alternatif daging sapi buat dijadikan olahan menyerupai burger. Maka beliau cari ke penjuru internet bagiaman membuat tempe jadi daging.

Yah berbahan tempet, perjuangan berjulukan Dawa Dawa Ceria ini, menawarkan sentuhan kusus. Ditambah bumbu diam-diam bisa membuat rasanya menyerupai daging sungguhan. Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) ini meyakinkan tidak terasa beda.

Ia sendiri merupakan mahasiswa perikanan. Usahanya dijalankan melalui serangkaian percobaan. Sampai ia benar menemukan rasa sesuai harapan. Menjadi daging nabati berasa sapi. Tempe pilihan menjadi andalah cowok ini. Diberikan bumbu kemudian tempe digiling sangat halus. Tekstur dibuat semoga tidak terasa tempe di mulut.

Dan dikala dicobakan ternyata kesannya memuaskan. Ia menyebut butuh waktu percobaan semenjak tahun 2012 hingga 2013. Lalu, dari eksperimen setahun tersebut, terciptalah daging nabati tetapi tidak pribadi terburu- buru dipasarkan. "Rasanya menyerupai daging sapi, padahal enggak ada campuran daging sama sekali," papar dia.

Cara marketing Hidayat terbilang unik. Dia tidak memasarkan daging tersebut mentah. Malah memilih untuk membuka perjuangan burger dan kebab di Makassar. Bayangkan harga daging nabati dipatok Rp.2000/pcs, lalu beliau olah dan jual lagi, maka untungnya berlipat jadi Rp.7 juta per- hari hanya satu gerai miliknya.

Melihat peluang lebih luas, beliau mencoba menjajakan berbentuk mentah, atau seharga Rp.2000/pcs. Yang mana omzetnya sekarang (ditambah urusan ekonomi burger kebab) mencapai Rp.50 juta/bulan. 

Kebutuhan akan satu alternatif daging terbaca olehnya. Harga yang terjangkau tetapi rasa hampir sama laku terutama dikalangan mahasiswa. Cuma 2- 5 tahun urusan ekonomi siap berekpansi ke pasar luar Makassar. Dia yakin peluangnya masih besar di luar sana.